AKPMH

Akademi Keperawatan dan Kebidanan Mitra Husada

AKPMH

Akademi Keperawatan dan Kebidanan Mitra Husada

Contoh soal masa praksara bab 4 kelas 7

Contoh soal masa praksara bab 4 kelas 7

Menguak Jejak Masa Lalu: Contoh Soal dan Pembahasan Bab 4 Masa Praaksara Kelas 7

Pendahuluan

Masa praaksara adalah periode kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan. Ini adalah era yang sangat panjang dan membentuk dasar peradaban manusia modern. Bagi siswa kelas 7, materi masa praaksara biasanya dipelajari dalam beberapa bab, dan Bab 4 seringkali fokus pada Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara. Bab ini membahas bagaimana manusia purba bertahan hidup, mengembangkan teknologi, membangun masyarakat, hingga sistem kepercayaan mereka.

Memahami bab ini sangat penting karena memberikan gambaran utuh tentang evolusi sosial dan budaya manusia. Dari berburu dan meramu hingga bercocok tanam dan mengenal logam, setiap tahapan menunjukkan perkembangan kecerdasan dan adaptasi manusia terhadap lingkungannya. Artikel ini akan membahas secara mendalam corak kehidupan masyarakat praaksara dan menyajikan contoh-contoh soal yang relevan beserta pembahasannya, untuk membantu siswa mempersiapkan diri menghadapi ujian.

Contoh soal masa praksara bab 4 kelas 7

Memahami Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara

Corak kehidupan masyarakat praaksara dibagi menjadi beberapa periode berdasarkan tingkat peradaban, teknologi, dan cara mereka memenuhi kebutuhan hidup.

1. Zaman Berburu dan Mengumpulkan Makanan (Paleolitikum dan Mesolitikum)

Periode ini adalah tahapan paling awal dalam kehidupan manusia purba. Manusia sepenuhnya bergantung pada alam untuk bertahan hidup.

  • Ciri-ciri Utama:

    • Nomaden (berpindah-pindah): Manusia selalu bergerak mencari daerah yang kaya akan sumber makanan (hewan buruan, buah-buahan, umbi-umbian).
    • Hidup berkelompok kecil: Untuk efisiensi berburu dan pertahanan diri.
    • Alat dari batu kasar: Teknik pembuatan alat masih sangat sederhana, umumnya berupa kapak perimbas, alat serpih (flakes), dan kapak genggam yang belum diasah.
    • Tinggal di gua atau di dekat sumber air: Gua menjadi tempat perlindungan dari cuaca dan hewan buas.
    • Belum mengenal pertanian dan peternakan.
    • Ketergantungan penuh pada alam: Jika sumber makanan habis di satu tempat, mereka akan pindah.
  • Pembagian Periodik:

    • Paleolitikum (Zaman Batu Tua): Cirinya adalah alat-alat batu yang masih kasar dan belum dihaluskan. Manusia yang hidup di masa ini adalah Pithecanthropus Erectus, Meganthropus Paleojavanicus, dan Homo Erectus. Hasil budaya terkenal adalah alat dari kebudayaan Pacitan dan Ngandong.
    • Mesolitikum (Zaman Batu Tengah): Manusia sudah mulai menetap sementara di beberapa tempat, meskipun masih nomaden. Teknologi batu mulai lebih halus, seperti kapak sumatralith. Penemuan penting pada masa ini adalah Kjokkenmoddinger (tumpukan sampah dapur berupa kulit kerang dan siput) dan Abris Sous Roche (gua sebagai tempat tinggal yang digunakan untuk berlindung dan juga sebagai tempat pemakaman). Homo sapiens mulai mendominasi.

2. Zaman Bercocok Tanam (Neolitikum)

Periode ini sering disebut sebagai "Revolusi Neolitik" karena terjadi perubahan besar dalam cara hidup manusia.

  • Ciri-ciri Utama:

    • Sedenter (menetap): Manusia mulai membangun perkampungan permanen karena telah mengenal pertanian dan peternakan.
    • Mengenal pertanian dan peternakan: Mereka mulai menanam padi, umbi-umbian, dan memelihara hewan seperti anjing, babi, dan ayam. Ini mengurangi ketergantungan pada berburu dan meramu.
    • Alat dari batu halus: Teknik pengasahan alat sudah sangat baik, menghasilkan kapak persegi dan kapak lonjong yang halus dan tajam.
    • Mengenal gerabah: Digunakan sebagai wadah makanan, minuman, atau penyimpanan hasil panen.
    • Gotong royong: Kebutuhan untuk menggarap lahan dan membangun pemukiman mendorong terbentuknya sistem gotong royong.
    • Pakaian dari kulit kayu: Mereka sudah bisa membuat pakaian sederhana dari serat kulit kayu.
    • Mulai ada pembagian kerja sederhana.
  • Hasil Budaya Penting: Kapak persegi (ditemukan di Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi, Kalimantan) dan kapak lonjong (ditemukan di Indonesia Timur, terutama Papua).

3. Zaman Perundagian/Logam (Megalitikum dan Logam)

Periode ini adalah puncak perkembangan masyarakat praaksara di Indonesia, di mana manusia telah mengenal teknologi peleburan logam dan membangun struktur megalitik yang besar.

  • Ciri-ciri Utama:

    • Mengenal teknologi peleburan logam: Manusia mampu mengolah bijih logam (perunggu, besi) menjadi berbagai perkakas dan perhiasan. Teknik yang dikenal adalah bivalve (cetakan setangkup) dan a cire perdue (cetakan lilin).
    • Spesialisasi kerja: Munculnya kelompok-kelompok masyarakat dengan keahlian khusus (undagi) seperti pembuat gerabah, perhiasan, atau alat logam.
    • Perdagangan: Terjadi pertukaran barang antarwilayah.
    • Struktur sosial lebih kompleks: Munculnya pemimpin atau kepala suku yang lebih kuat.
    • Mendirikan bangunan megalitik: Bangunan batu besar yang terkait dengan sistem kepercayaan pemujaan nenek moyang.
  • Hasil Budaya Pentraan (Zaman Logam):

    • Perunggu: Nekara (genderang besar), moko (nekara kecil), kapak corong/kapak sepatu, bejana perunggu, arca perunggu.
    • Besi: Mata kapak, mata pisau, mata sabit, cangkul.
  • Megalitikum (Zaman Batu Besar): Meskipun secara teknologi sudah masuk zaman logam, budaya megalitik masih berkembang pesat. Ini adalah budaya membangun monumen dari batu-batu besar.

    • Menhir: Tugu batu tunggal sebagai sarana pemujaan arwah nenek moyang.
    • Dolmen: Meja batu tempat sesaji untuk arwah nenek moyang.
    • Sarkofagus: Peti mati dari batu utuh.
    • Waruga: Kubur batu berbentuk kubus atau bulat.
    • Punden Berundak: Bangunan bertingkat dari batu sebagai tempat pemujaan.
    • Arca Batu: Patung-patung dari batu.

Kepercayaan Masa Praaksara

Seiring perkembangan peradaban, manusia praaksara juga mengembangkan sistem kepercayaan untuk memahami fenomena alam dan kehidupan.

  • Animisme: Kepercayaan terhadap roh nenek moyang atau roh-roh yang mendiami benda-benda alam (pohon, batu, gunung, sungai).
  • Dinamisme: Kepercayaan bahwa setiap benda memiliki kekuatan gaib atau tenaga dalam (mana).
  • Totemisme: Kepercayaan bahwa hewan tertentu dianggap suci atau nenek moyang suatu kelompok.

Contoh Soal dan Pembahasan

Berikut adalah beberapa contoh soal yang sering muncul dalam ujian tentang masa praaksara bab 4, beserta pembahasan lengkapnya.

A. Soal Pilihan Ganda

1. Pertanyaan:
Ciri utama kehidupan manusia purba pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat awal (Paleolitikum) adalah…
a. Hidup menetap dan bercocok tanam.
b. Mengenal teknik peleburan logam.
c. Hidup nomaden dan menggunakan alat dari batu kasar.
d. Membangun bangunan megalitik.

Jawaban: c. Hidup nomaden dan menggunakan alat dari batu kasar.
Pembahasan: Pada masa Paleolitikum, manusia sangat bergantung pada alam, sehingga mereka harus berpindah-pindah (nomaden) mengikuti ketersediaan sumber makanan. Alat-alat yang mereka gunakan masih sangat sederhana dan kasar, belum diasah. Pilihan a, b, dan d adalah ciri-ciri dari periode yang lebih maju (Neolitikum dan Logam).

2. Pertanyaan:
Penemuan Kjokkenmoddinger dan Abris Sous Roche merupakan bukti keberadaan manusia purba pada masa…
a. Paleolitikum.
b. Mesolitikum.
c. Neolitikum.
d. Zaman Logam.

Jawaban: b. Mesolitikum.
Pembahasan: Kjokkenmoddinger (tumpukan sampah dapur berupa kulit kerang) dan Abris Sous Roche (gua tempat tinggal) adalah ciri khas dari kebudayaan Mesolitikum di Indonesia, yang menunjukkan bahwa manusia mulai semi-menetap dan memanfaatkan gua sebagai tempat tinggal.

3. Pertanyaan:
Revolusi Neolitik merujuk pada perubahan fundamental dalam kehidupan manusia purba, yaitu…
a. Dari berburu menjadi menetap dan bercocok tanam.
b. Dari nomaden menjadi mengenal perundagian.
c. Dari menggunakan batu kasar menjadi batu halus.
d. Dari mengenal api menjadi berlayar.

Jawaban: a. Dari berburu menjadi menetap dan bercocok tanam.
Pembahasan: Istilah "Revolusi Neolitik" menggambarkan perubahan besar dari pola hidup berburu dan meramu yang nomaden menjadi pola hidup menetap dengan mengandalkan pertanian dan peternakan. Ini adalah titik balik penting dalam sejarah peradaban manusia.

4. Pertanyaan:
Alat-alat seperti kapak persegi dan kapak lonjong merupakan hasil kebudayaan pada masa…
a. Paleolitikum.
b. Mesolitikum.
c. Neolitikum.
d. Zaman Logam.

Jawaban: c. Neolitikum.
Pembahasan: Kapak persegi dan kapak lonjong adalah ciri khas alat batu pada masa Neolitikum, yang sudah dibuat dengan teknik pengasahan sehingga permukaannya halus dan bentuknya lebih simetris, mencerminkan kemajuan teknologi dalam bercocok tanam.

5. Pertanyaan:
Perhatikan daftar hasil budaya berikut:

  1. Nekara
  2. Moko
  3. Kapak corong
  4. Dolmen
  5. Sarkofagus

Hasil kebudayaan yang terbuat dari perunggu ditunjukkan oleh nomor…
a. 1, 2, dan 3.
b. 2, 3, dan 4.
c. 3, 4, dan 5.
d. 1, 4, dan 5.

Jawaban: a. 1, 2, dan 3.
Pembahasan: Nekara, moko, dan kapak corong adalah benda-benda yang terbuat dari perunggu dan merupakan ciri khas kebudayaan Zaman Logam. Sementara dolmen dan sarkofagus adalah benda-benda megalitik yang terbuat dari batu.

6. Pertanyaan:
Kepercayaan masyarakat praaksara yang meyakini adanya roh-roh yang mendiami benda-benda alam seperti pohon besar, batu, atau gunung disebut…
a. Dinamisme.
b. Totemisme.
c. Animisme.
d. Monoteisme.

Jawaban: c. Animisme.
Pembahasan: Animisme adalah sistem kepercayaan paling tua yang meyakini bahwa segala sesuatu di alam semesta memiliki jiwa atau roh, termasuk benda mati. Dinamisme percaya pada kekuatan gaib pada benda, sedangkan Totemisme menganggap hewan tertentu suci. Monoteisme adalah kepercayaan pada satu Tuhan, yang berkembang jauh setelah masa praaksara.

B. Soal Esai/Uraian

1. Pertanyaan:
Jelaskan perbedaan mendasar antara corak kehidupan masyarakat praaksara pada masa berburu dan mengumpulkan makanan dengan masa bercocok tanam!

Pembahasan:
Perbedaan mendasar antara kedua masa tersebut terletak pada cara manusia memenuhi kebutuhan hidup dan pola tempat tinggalnya:

  • Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan: Manusia sepenuhnya bergantung pada alam. Mereka hidup secara nomaden (berpindah-pindah) mengikuti ketersediaan sumber daya alam (hewan buruan, tumbuhan liar). Teknologi alat batu masih kasar dan belum diasah. Belum ada konsep kepemilikan lahan atau produksi makanan.
  • Masa Bercocok Tanam: Manusia mulai mengendalikan produksi makanan dengan bertani dan beternak. Hal ini memungkinkan mereka untuk hidup sedenter (menetap) dan membangun perkampungan. Teknologi alat batu sudah halus dan diasah (kapak persegi, kapak lonjong). Terbentuknya komunitas yang lebih besar dan sistem gotong royong.

2. Pertanyaan:
Mengapa masa perundagian atau zaman logam dianggap sebagai puncak perkembangan peradaban masyarakat praaksara di Indonesia? Sebutkan tiga bukti pendukung!

Pembahasan:
Masa perundagian dianggap sebagai puncak perkembangan peradaban masyarakat praaksara karena pada masa ini manusia telah mencapai kemajuan signifikan dalam teknologi, sosial, dan budaya. Hal ini ditandai dengan:

  1. Penguasaan Teknologi Logam: Manusia mampu mengolah bijih logam (perunggu dan besi) menjadi perkakas dan perhiasan yang lebih kompleks dan fungsional. Ini menunjukkan kemampuan berpikir yang lebih maju dan penguasaan teknik yang rumit (seperti teknik cetak bivalve dan a cire perdue).
  2. Spesialisasi Kerja dan Munculnya Undagi: Adanya keahlian khusus dalam masyarakat (undagi) yang menunjukkan pembagian kerja yang lebih terstruktur. Ini mengindikasikan masyarakat yang lebih terorganisir dan efisien.
  3. Perkembangan Bangunan Megalitik yang Megah: Pembangunan monumen batu besar (menhir, dolmen, punden berundak) menunjukkan adanya sistem kepercayaan yang kuat, kemampuan organisasi masyarakat untuk mengerjakan proyek besar, serta pemahaman akan arsitektur dan kekuatan.

3. Pertanyaan:
Bagaimana sistem kepercayaan animisme dan dinamisme memengaruhi kehidupan sosial dan budaya masyarakat praaksara? Berikan contohnya!

Pembahasan:
Sistem kepercayaan animisme dan dinamisme sangat memengaruhi kehidupan sosial dan budaya masyarakat praaksara karena menjadi landasan bagi banyak praktik ritual dan norma sosial mereka.

  • Animisme (percaya roh pada benda/alam) dan Dinamisme (percaya kekuatan gaib pada benda) mendorong masyarakat untuk:
    • Melakukan Ritual dan Upacara: Untuk menghormati roh leluhur atau memohon berkah dari kekuatan gaib, misalnya melalui persembahan atau tarian. Ini mempererat ikatan sosial.
    • Membangun Monumen Megalitik: Bangunan seperti menhir dan dolmen dibangun sebagai sarana pemujaan atau tempat meletakkan sesaji bagi arwah nenek moyang atau kekuatan tertentu. Ini menunjukkan upaya kolektif dan pengorganisasian masyarakat.
    • Menentukan Tata Letak Pemukiman: Kadang-kadang, lokasi pemukiman atau arah rumah disesuaikan dengan kepercayaan terhadap roh atau kekuatan tertentu, misalnya menghadap gunung yang dianggap suci.
    • Mempengaruhi Seni dan Artefak: Ukiran, lukisan gua, atau bentuk gerabah seringkali memiliki makna simbolis yang terkait dengan kepercayaan mereka, seperti penggambaran roh atau hewan yang dianggap suci.

Tips Menghadapi Soal Bab Masa Praaksara

  1. Pahami Konsep, Bukan Hanya Hafalan: Jangan hanya menghafal nama-nama alat atau periode. Pahami mengapa alat tersebut digunakan, apa ciri khas periode tersebut, dan bagaimana satu periode memengaruhi periode berikutnya.
  2. Buat Peta Konsep atau Tabel: Visualisasikan informasi. Buat tabel perbandingan antara Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, dan Logam (ciri-ciri, alat, pola hidup, manusia pendukung).
  3. Perhatikan Kata Kunci: Setiap soal memiliki kata kunci yang mengarahkan pada jawaban yang benar (misalnya, "nomaden", "gerabah", "nekara", "revolusi").
  4. Hubungkan Antar Materi: Materi praaksara saling terkait. Pahami bagaimana perkembangan teknologi memengaruhi pola hidup, dan bagaimana pola hidup memengaruhi sistem kepercayaan.
  5. Latihan Soal Beragam: Kerjakan berbagai jenis soal (pilihan ganda, esai, menjodohkan) untuk melatih pemahaman dan kemampuan analisis.

Kesimpulan

Mempelajari masa praaksara, khususnya corak kehidupan masyarakatnya, adalah jendela untuk memahami bagaimana manusia berevolusi dari sekadar bertahan hidup menjadi pembangun peradaban. Bab 4 ini memberikan gambaran tentang ketahanan, inovasi, dan adaptasi manusia purba yang meletakkan dasar bagi masyarakat modern kita. Dengan memahami setiap periode, ciri-cirinya, dan hasil kebudayaannya, siswa akan lebih siap menghadapi soal-soal ujian dan yang terpenting, mendapatkan wawasan berharga tentang asal-usul manusia. Teruslah membaca, berlatih, dan menggali lebih dalam sejarah yang menakjubkan ini!

Contoh soal masa praksara bab 4 kelas 7

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke Atas