Menguasai Ekonomi Semester 2: Kumpulan Latihan Soal Ulangan Kelas 11 Beserta Pembahasan Lengkap
Pendahuluan
Halo, para pejuang ekonomi kelas 11! Semester 2 seringkali menjadi tantangan tersendiri dalam mata pelajaran Ekonomi. Setelah mengenal konsep dasar ekonomi mikro di semester sebelumnya, kini kita akan menyelami lautan makroekonomi yang lebih luas dan kompleks. Topik-topik seperti Pendapatan Nasional, Konsumsi dan Tabungan, Investasi, Uang dan Perbankan, Kebijakan Moneter dan Fiskal, hingga Perdagangan Internasional akan menjadi santapan utama kita.
Memahami konsep-konsep makroekonomi bukan hanya sekadar menghafal rumus atau definisi, melainkan juga menuntut kemampuan analisis dan aplikasi dalam konteks perekonomian riil. Oleh karena itu, latihan soal adalah kunci utama untuk mengukur pemahaman dan kesiapan Anda.
Artikel ini dirancang khusus untuk membantu Anda mempersiapkan diri menghadapi ulangan harian maupun ulangan akhir semester 2. Kami akan menyajikan berbagai contoh soal, mulai dari pilihan ganda hingga esai, lengkap dengan pembahasan mendalam yang akan membantu Anda memahami logika di balik setiap jawaban. Mari kita mulai perjalanan menguasai Ekonomi Semester 2!
Materi Pokok Ekonomi Kelas 11 Semester 2
Sebelum masuk ke latihan soal, mari kita ingat kembali materi-materi pokok yang umumnya diajarkan pada semester 2:
- Pendapatan Nasional: Konsep Pendapatan Nasional (PN), PDB, PNB, PNN, PI, DI, serta metode perhitungan PN (produksi, pendapatan, pengeluaran).
- Konsumsi, Tabungan, dan Investasi: Fungsi konsumsi (C=a+bY), fungsi tabungan (S=-a+(1-b)Y), MPC, MPS, APC, APS, titik impas (break-even point), serta faktor-faktor yang memengaruhi investasi.
- Keseimbangan Ekonomi Dua Sektor: Model sederhana ekonomi tanpa pemerintah dan perdagangan luar negeri.
- Uang, Bank Sentral, dan Sistem Pembayaran: Pengertian uang, fungsi uang, jenis-jenis uang, inflasi, peran Bank Sentral (Bank Indonesia), instrumen kebijakan moneter.
- APBN dan Kebijakan Fiskal: Fungsi APBN, sumber penerimaan dan pengeluaran negara, jenis-jenis anggaran (surplus, defisit, berimbang), instrumen kebijakan fiskal.
- Perdagangan Internasional: Manfaat, teori, kebijakan (proteksionisme, liberalisasi), neraca pembayaran, dan kurs valuta asing (biasanya pengenalan, lebih mendalam di kelas 12).
I. Latihan Soal Pilihan Ganda dan Pembahasan
A. Pendapatan Nasional
-
Berikut ini adalah data pendapatan dan pengeluaran suatu negara (dalam miliar rupiah):
- Pengeluaran konsumsi rumah tangga: 3.500
- Investasi: 1.200
- Pengeluaran pemerintah: 1.000
- Ekspor: 800
- Impor: 600
- Pendapatan sewa: 400
- Laba usaha: 1.500
- Upah: 2.000
- Bunga modal: 300
- Penyusutan: 150
- Pajak tidak langsung: 100
- Transfer payment: 50
- Pajak langsung: 200
Besarnya Pendapatan Nasional (PN) dengan metode pengeluaran adalah…
a. Rp 5.700 miliar
b. Rp 5.900 miliar
c. Rp 6.100 miliar
d. Rp 6.300 miliar
e. Rp 6.500 miliarPembahasan:
Metode pengeluaran menghitung PN dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran dalam perekonomian:
PN = Konsumsi (C) + Investasi (I) + Pengeluaran Pemerintah (G) + (Ekspor (X) – Impor (M))
PN = 3.500 + 1.200 + 1.000 + (800 – 600)
PN = 3.500 + 1.200 + 1.000 + 200
PN = 5.900 miliar
Jawaban: b -
Perbedaan antara Produk Domestik Bruto (PDB) dan Produk Nasional Bruto (PNB) terletak pada…
a. Nilai penyusutan barang modal
b. Pajak tidak langsung
c. Pendapatan neto dari luar negeri
d. Transfer payment
e. Pajak langsungPembahasan:
PDB mengukur total nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh faktor produksi di dalam batas wilayah suatu negara, baik oleh warga negara sendiri maupun warga negara asing. Sedangkan PNB mengukur total nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh faktor produksi milik warga negara tersebut, baik di dalam maupun di luar negeri. Perbedaan utamanya adalah pendapatan neto dari luar negeri (Net Factor Income from Abroad).
PNB = PDB + Pendapatan Neto dari Luar Negeri.
Jawaban: c
B. Konsumsi, Tabungan, dan Investasi
-
Jika diketahui fungsi konsumsi C = 200 + 0,75Y, di mana C adalah konsumsi dan Y adalah pendapatan. Besarnya tabungan pada tingkat pendapatan Rp 1.000 adalah…
a. Rp 50
b. Rp 100
c. Rp 150
d. Rp 200
e. Rp 250Pembahasan:
Fungsi tabungan (S) dapat diturunkan dari fungsi konsumsi (C) karena Y = C + S, sehingga S = Y – C.
C = 200 + 0,75Y
S = Y – (200 + 0,75Y)
S = Y – 200 – 0,75Y
S = 0,25Y – 200
Pada Y = 1.000:
S = 0,25(1.000) – 200
S = 250 – 200
S = 50
Jawaban: a -
Apabila Marginal Propensity to Consume (MPC) suatu negara adalah 0,8, maka besarnya Marginal Propensity to Save (MPS) adalah…
a. 0,1
b. 0,2
c. 0,3
d. 0,4
e. 0,5Pembahasan:
Dalam teori ekonomi Keynesian, MPC + MPS selalu sama dengan 1.
MPS = 1 – MPC
MPS = 1 – 0,8
MPS = 0,2
Jawaban: b
C. Uang, Bank Sentral, dan Kebijakan Moneter
-
Salah satu fungsi asli uang adalah sebagai alat tukar. Artinya, uang dapat digunakan untuk…
a. Menabung dan investasi
b. Mengukur nilai barang dan jasa
c. Membayar hutang di masa depan
d. Memfasilitasi transaksi jual beli
e. Menjadi standar pembayaran yang ditundaPembahasan:
Fungsi asli uang meliputi:- Alat tukar (medium of exchange): Memudahkan pertukaran barang dan jasa tanpa perlu barter.
- Satuan hitung (unit of account): Menjadi standar untuk mengukur nilai barang dan jasa.
Fungsi lainnya seperti alat penyimpan nilai dan standar pembayaran yang ditunda adalah fungsi turunan uang.
Jawaban: d
-
Bank Indonesia sebagai Bank Sentral memiliki kewenangan untuk mengatur jumlah uang beredar dalam perekonomian. Kebijakan yang dilakukan Bank Indonesia untuk mengurangi jumlah uang beredar disebut…
a. Kebijakan fiskal ekspansif
b. Kebijakan fiskal kontraktif
c. Kebijakan moneter ekspansif
d. Kebijakan moneter kontraktif
e. Kebijakan diskontoPembahasan:
Kebijakan untuk mengurangi jumlah uang beredar (misalnya untuk mengatasi inflasi) disebut kebijakan moneter kontraktif (tight money policy). Instrumennya bisa berupa menaikkan suku bunga acuan, menjual surat berharga pemerintah (operasi pasar terbuka), atau menaikkan cadangan wajib minimum bank.
Jawaban: d
D. APBN dan Kebijakan Fiskal
-
Berikut ini yang merupakan contoh sumber penerimaan negara dalam APBN adalah, kecuali…
a. Pajak penghasilan
b. Bea cukai
c. Penerimaan negara bukan pajak (PNBP)
d. Hibah dari luar negeri
e. Subsidi BBMPembahasan:
Subsidi BBM adalah bagian dari pengeluaran pemerintah (belanja negara), bukan penerimaan negara. Penerimaan negara antara lain berasal dari pajak, PNBP, dan hibah.
Jawaban: e -
Apabila pemerintah meningkatkan pengeluaran untuk pembangunan infrastruktur dan menurunkan tarif pajak untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, maka pemerintah sedang menjalankan kebijakan…
a. Kebijakan moneter ekspansif
b. Kebijakan moneter kontraktif
c. Kebijakan fiskal ekspansif
d. Kebijakan fiskal kontraktif
e. Kebijakan stabilisasiPembahasan:
Peningkatan pengeluaran pemerintah dan penurunan tarif pajak adalah instrumen kebijakan fiskal yang bertujuan untuk meningkatkan permintaan agregat dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Ini disebut kebijakan fiskal ekspansif.
Jawaban: c
II. Latihan Soal Esai dan Pembahasan
A. Pendapatan Nasional
-
Jelaskan tiga metode perhitungan Pendapatan Nasional beserta komponen-komponen utamanya!
Pembahasan:
Pendapatan Nasional dapat dihitung menggunakan tiga metode utama:- Metode Produksi (Output/Nilai Tambah): Metode ini menjumlahkan nilai tambah (value added) yang dihasilkan oleh seluruh sektor ekonomi dalam suatu negara selama periode tertentu (biasanya satu tahun). Nilai tambah dihitung untuk menghindari penghitungan ganda.
- Rumus: PN = Σ Nilai Tambah Sektor Ekonomi (Pertanian + Industri + Jasa, dst.)
- Komponen: Seluruh barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai sektor ekonomi.
- Metode Pendapatan (Income Approach): Metode ini menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi (tenaga kerja, modal, tanah, kewirausahaan) yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa dalam suatu negara selama periode tertentu.
- Rumus: PN = Rent (Sewa) + Wages (Upah) + Interest (Bunga) + Profit (Laba)
- Komponen: Pendapatan sewa, upah/gaji, bunga modal, dan laba usaha.
- Metode Pengeluaran (Expenditure Approach): Metode ini menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh empat sektor ekonomi (rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan sektor luar negeri) untuk membeli barang dan jasa akhir yang dihasilkan dalam suatu negara selama periode tertentu.
- Rumus: PN = Konsumsi (C) + Investasi (I) + Pengeluaran Pemerintah (G) + (Ekspor (X) – Impor (M))
- Komponen: Pengeluaran konsumsi rumah tangga, investasi swasta bruto, pengeluaran konsumsi dan investasi pemerintah, serta ekspor neto.
- Metode Produksi (Output/Nilai Tambah): Metode ini menjumlahkan nilai tambah (value added) yang dihasilkan oleh seluruh sektor ekonomi dalam suatu negara selama periode tertentu (biasanya satu tahun). Nilai tambah dihitung untuk menghindari penghitungan ganda.
-
Diketahui data perekonomian suatu negara (dalam miliar rupiah):
- Produk Domestik Bruto (PDB): 5.000
- Pendapatan faktor produksi warga negara di luar negeri: 200
- Pendapatan faktor produksi warga negara asing di dalam negeri: 150
- Penyusutan: 100
- Pajak tidak langsung: 70
- Subsidi: 30
- Pajak perseroan: 50
- Laba ditahan: 40
- Iuran asuransi: 20
- Transfer payment: 60
- Pajak langsung: 80
Hitunglah:
a. Produk Nasional Bruto (PNB)
b. Produk Nasional Neto (PNN)
c. Pendapatan Nasional (PN/NI)
d. Pendapatan Perseorangan (PI)
e. Pendapatan Disposabel (DI)Pembahasan:
a. Produk Nasional Bruto (PNB):
PNB = PDB + Pendapatan faktor produksi warga negara di luar negeri – Pendapatan faktor produksi warga negara asing di dalam negeri
PNB = 5.000 + 200 – 150
PNB = 5.050 miliar rupiahb. Produk Nasional Neto (PNN):
PNN = PNB – Penyusutan
PNN = 5.050 – 100
PNN = 4.950 miliar rupiahc. Pendapatan Nasional (PN/NI):
PN = PNN – Pajak tidak langsung + Subsidi
PN = 4.950 – 70 + 30
PN = 4.910 miliar rupiahd. Pendapatan Perseorangan (PI):
PI = PN – (Pajak perseroan + Laba ditahan + Iuran asuransi) + Transfer payment
PI = 4.910 – (50 + 40 + 20) + 60
PI = 4.910 – 110 + 60
PI = 4.860 miliar rupiahe. Pendapatan Disposabel (DI):
DI = PI – Pajak langsung
DI = 4.860 – 80
DI = 4.780 miliar rupiah
B. Konsumsi, Tabungan, dan Investasi
-
Diketahui data:
- Saat pendapatan (Y) Rp 0, konsumsi (C) Rp 200 miliar.
- Saat pendapatan (Y) Rp 1.000 miliar, konsumsi (C) Rp 800 miliar.
Tentukan:
a. Fungsi konsumsi (C)
b. Fungsi tabungan (S)
c. Besarnya Marginal Propensity to Consume (MPC) dan Marginal Propensity to Save (MPS)
d. Titik impas (Break-even point), yaitu saat tabungan sama dengan nol.Pembahasan:
a. Fungsi Konsumsi (C = a + bY):- ‘a’ adalah konsumsi otonom, yaitu konsumsi saat pendapatan nol. Dari data, a = 200.
- ‘b’ adalah MPC, yaitu ΔC/ΔY.
ΔY = 1.000 – 0 = 1.000
ΔC = 800 – 200 = 600
b = MPC = 600 / 1.000 = 0,6 - Jadi, C = 200 + 0,6Y
b. Fungsi Tabungan (S = -a + (1-b)Y):
- Karena S = Y – C, maka:
S = Y – (200 + 0,6Y)
S = Y – 200 – 0,6Y
S = -200 + 0,4Y - Jadi, S = -200 + 0,4Y
c. MPC dan MPS:
- Dari fungsi konsumsi, MPC (b) = 0,6
- MPS = 1 – MPC = 1 – 0,6 = 0,4
- Jadi, MPC = 0,6 dan MPS = 0,4
d. Titik Impas (Break-even point):
Titik impas terjadi ketika C = Y atau S = 0.
Menggunakan S = 0:
0 = -200 + 0,4Y
200 = 0,4Y
Y = 200 / 0,4
Y = 500
Pada Y = 500, konsumsi (C) adalah:
C = 200 + 0,6(500)
C = 200 + 300
C = 500
Jadi, titik impas terjadi saat pendapatan (Y) = Rp 500 miliar dan konsumsi (C) = Rp 500 miliar.
C. Uang, Bank Sentral, dan Kebijakan Moneter
-
Jelaskan peran Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dalam menjaga stabilitas perekonomian melalui kebijakan moneter! Sebutkan dan jelaskan minimal tiga instrumen kebijakan moneter yang dapat digunakan.
Pembahasan:
Bank Indonesia (BI) sebagai Bank Sentral memiliki peran krusial dalam menjaga stabilitas nilai rupiah dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Salah satu caranya adalah melalui kebijakan moneter, yaitu kebijakan yang bertujuan untuk memengaruhi jumlah uang beredar dan suku bunga dalam perekonomian.Instrumen Kebijakan Moneter:
- Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operations – OMO): Ini adalah instrumen utama BI untuk mengendalikan jumlah uang beredar.
- Menjual surat berharga pemerintah (Sertifikat Bank Indonesia/SBI atau Surat Berharga Negara/SBN): Jika BI ingin mengurangi jumlah uang beredar (kebijakan kontraktif), BI akan menjual SBI/SBN. Ini menarik uang dari perbankan dan masyarakat, sehingga likuiditas berkurang dan suku bunga cenderung naik.
- Membeli surat berharga pemerintah: Jika BI ingin menambah jumlah uang beredar (kebijakan ekspansif), BI akan membeli SBI/SBN, menyuntikkan likuiditas ke pasar.
- Penetapan Tingkat Suku Bunga Diskonto (Discount Rate Policy): Ini adalah suku bunga yang dikenakan BI kepada bank-bank umum yang meminjam dana darurat dari BI.
- Menaikkan suku bunga diskonto: Membuat bank enggan meminjam dari BI, sehingga likuiditas bank berkurang dan kemampuan mereka menyalurkan kredit menurun. Ini mengurangi jumlah uang beredar (kontraktif).
- Menurunkan suku bunga diskonto: Mendorong bank untuk meminjam, meningkatkan likuiditas, dan memperbesar kemampuan kredit bank (ekspansif).
- Penetapan Rasio Cadangan Wajib Minimum (Reserve Requirement Ratio): Ini adalah persentase dari dana pihak ketiga yang wajib disimpan oleh bank umum di Bank Sentral.
- Menaikkan rasio cadangan wajib: Bank harus menahan lebih banyak dana di BI, mengurangi dana yang bisa dipinjamkan ke masyarakat, sehingga jumlah uang beredar berkurang (kontraktif).
- Menurunkan rasio cadangan wajib: Bank memiliki lebih banyak dana untuk dipinjamkan, meningkatkan jumlah uang beredar (ekspansif).
- Imbauan Moral (Moral Suasion): BI dapat memberikan imbauan atau bujukan kepada bank-bank untuk mengikuti kebijakan moneter tertentu, meskipun tidak bersifat mengikat secara hukum.
- Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operations – OMO): Ini adalah instrumen utama BI untuk mengendalikan jumlah uang beredar.
D. APBN dan Kebijakan Fiskal
- Jelaskan fungsi-fungsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bagi perekonomian Indonesia!
Pembahasan:
APBN memiliki beberapa fungsi penting bagi perekonomian suatu negara, termasuk Indonesia:- Fungsi Alokasi: APBN berfungsi untuk mengalokasikan sumber daya ekonomi secara efisien. Pemerintah mengalokasikan dana untuk penyediaan barang publik (jalan, sekolah, rumah sakit, pertahanan) yang tidak dapat disediakan secara efisien oleh pasar. Ini juga mencakup pembangunan infrastruktur dan investasi di sektor-sektor strategis.
- Fungsi Distribusi: APBN berperan dalam pemerataan pendapatan dan kekayaan. Melalui APBN, pemerintah melakukan transfer pendapatan (misalnya subsidi, bantuan sosial, beasiswa) dari kelompok kaya ke kelompok miskin, atau dari daerah maju ke daerah tertinggal, untuk mengurangi kesenjangan ekonomi.
- Fungsi Stabilisasi: APBN digunakan sebagai alat untuk menjaga stabilitas perekonomian. Pemerintah dapat menggunakan kebijakan fiskal (melalui APBN) untuk mengatasi masalah ekonomi seperti inflasi, pengangguran, atau resesi. Misalnya, saat resesi, pemerintah dapat meningkatkan pengeluaran untuk mendorong pertumbuhan.
- Fungsi Otorisasi: APBN menjadi dasar bagi pemerintah untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan. Artinya, tidak ada pengeluaran negara yang dapat dipertanggungjawabkan tanpa persetujuan dari APBN.
- Fungsi Perencanaan: APBN menjadi pedoman bagi pemerintah untuk merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan. Dengan APBN, pemerintah dapat membuat rencana-rencana pembangunan dan kegiatan operasional secara terarah.
- Fungsi Pengawasan: APBN menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintah negara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Masyarakat dan lembaga legislatif dapat mengawasi pelaksanaan anggaran oleh pemerintah.
Tips Belajar Efektif untuk Ulangan Ekonomi Semester 2
- Pahami Konsep, Jangan Hanya Menghafal: Ekonomi menuntut pemahaman mendalam tentang hubungan sebab-akibat. Cobalah untuk memahami mengapa suatu kebijakan diterapkan dan apa dampaknya.
- Latih Soal Perhitungan Berulang Kali: Soal Pendapatan Nasional, Konsumsi-Tabungan, dan investasi seringkali melibatkan perhitungan. Latih terus hingga Anda lancar menggunakan rumus dan data.
- Buat Peta Konsep atau Ringkasan: Hubungkan antar topik. Misalnya, bagaimana kebijakan moneter (Bank Sentral) memengaruhi investasi dan konsumsi, yang kemudian memengaruhi pendapatan nasional.
- Baca Sumber Lain: Jangan hanya terpaku pada buku teks. Baca berita ekonomi, artikel online, atau tonton video edukasi untuk memperkaya pemahaman dan melihat relevansi ekonomi dalam kehidupan nyata.
- Diskusi dengan Teman atau Guru: Jika ada konsep yang sulit dipahami, jangan sungkan untuk bertanya atau berdiskusi.
- Simulasi Waktu Ulangan: Lakukan latihan soal dalam batasan waktu tertentu untuk melatih kecepatan dan ketepatan Anda.
Penutup
Persiapan adalah kunci kesuksesan. Dengan rajin berlatih soal dan memahami setiap konsep dengan baik, Anda tidak hanya akan siap menghadapi ulangan, tetapi juga akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana perekonomian bekerja di sekitar kita.
Semoga kumpulan latihan soal dan pembahasan ini dapat menjadi panduan yang bermanfaat bagi Anda. Tetap semangat, fokus, dan raih nilai terbaik di ulangan Ekonomi kelas 11 semester 2!
Estimasi Kata: Sekitar 1200 kata. (Ini adalah estimasi, penulisan sebenarnya bisa sedikit bervariasi tergantung pada detail penjelasan yang diberikan.)